Umumnya, trend adalah rangkaian rekam jejak harga dalam bentuk grafik dengan kecondongan untuk mengarah ke atas (uptrend) atau ke bawah (downtrend). Lalu bagaimana caranya agar kita bisa memprediksi perkiraan akan datangnya sebuah trend bahkan hingga kita bisa mengukur kekuatanya? Yuk Coba Perhatikan Teknik Di Bawah ini
Menganalisis posisi high dan low pada grafik candlestick
Jika Anda adalah trader pemula yang belum terlalu familiar dengan indikator forex, cara yang paling mudah untuk mendeteksi kekuatan tren adalah dengan mengamati pergeseran high dan low pada chart atau grafik candlestick. Namun sebelum membahas high dan low, cari tahu dulu cara membaca candlestick dan berikut contohnya.
Untuk mengukur kekuatan tren, Anda hanya perlu menganalisis posisi high saat uptrend dan posisi low saat downtrend. Jika Anda melihat higher high, atau posisi high baru yang lebih tinggi dari posisi high sebelumnya, berarti kondisi uptrend masih kuat. Sebaliknya jika Anda melihat lower low, atau posisi low baru yang lebih rendah daripada posisi low sebelumnya, maka dapat diindikasikan bahwa kondisi downtrend masih kuat.
Melihat Fluktuasi Frekuensi Harga Pasar
Cara ini dapat Anda aplikasikan ketika sudah menguasai teknik high low. Dengan melihat fluktuasi frekuensi pasar, maka Anda dapat memperkirakan bahwa trend akan segera bergeser. Hal ini dapat dilihat dengan mudah dengan membaca chart yang terdapat pada aplikasi forex Anda.
Ketika terdapat fluktuasi frekuensi harga yang sangat signifikan maka dapat diperkirakan trend pasar akan bergeser dari trend sebelumnya. Perhatikan dalam chart forex terdapat momen dimana grafik low dan high berjubel dengan selisih rentang harga yang sedikit dan tergolong tidak jelas trend naik atau turun. Pada momen ini trend cenderung stagnan dan tidak menunjukkan kenaikan atau penurunan trend. Anda sebagai trader patut bersiap siap karena swing trend akan segera terjadi. Jangan terburu-buru melakukan transaksi dan tunggu build up momen yang tepat.
Mencoba Indikator Bollinger Bands
Indikator ini diciptakan oleh John Bollinger dengan tujuan untuk mengukur tingkat volatilitas pasar. Pada dasarnya, bollinger bands memberikan informasi di mana pasar sedang “tenang” atau justru sedang “ramai”. Di saat pasar sedang tenang, garis-garis bollinger akan merapat, sedangkan di saat sedang ramai, garis-garis bollinger akan melebar.
contoh:
Kondisi pasar tenang di mana garis bollinger merapat adalah kondisi di mana pasar sedang bergerak sideways atau ranging. Sedangkan saat garis bollinger melebar kondisi pasar berubah menjadi trending. Ada dua strategi trading yang bisa anda jalankan menggunakan indikator ini, yakni bollinger bounce dan bollinger squeeze.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar