Trader profesional telah mengerti bahwa menanggapi sebuah trade dengan emosional akan berakhir dengan kerugian. Secara emosi adalah wajar jika seseorang merasa sedih, kesal atau senang yang berlebihan ketika mengamati pergerakan uang yang diperolehnya dengan susah payah. Trader profesional tahu mereka harus bisa mengekang emosi tersebut atau akan kehilangan banyak uang.
Untuk memperoleh hasil trading yang profitable, seorang trader profesional mesti menjalankan rencana yang telah dibuat sebelumnya dan membiarkan pasar merespon posisi tradingnya. Bagi seorang trader profesional ukuran sukses dalam trading tidak hanya pada besarnya profit yang akan diperoleh tetapi juga pada seberapa jauh ia menjalankan rencana trading yang telah dibuatnya dengan disiplin.
Seorang trader profesional selalu bertindak dengan keyakinan dan percaya diri. Ia tidak memiliki pilihan lain atas trade yang telah diputuskan karena seperti telah disebutkan sebelumnya mereka telah tahu apa yang dicarinya sehingga jika ia melakukan trade itu adalah sesuatu yang telah diantisipasi dan direncanakannya. Ia juga tahu bahwa dalam trading selalu terjadi distribusi acak (random distribution) antara trade yang profit (winning trades) dan trade yang loss (losing trades), tidak peduli apapun strategi atau sistem trading yang digunakan. Trader profesional tidak mengintervensi posisi trading yang telah dibukanya.
Salah satu ciri khas trader pemula dan trader amatir adalah bahwa mereka seolah-olah tahu apa yang akan terjadi pada pasar dan pergerakan harga berikutnya. Inilah yang menyebabkan mengapa banyak trader pemula melakukan intervensi pada posisi yang telah dibukanya dengan memindahkan level stop dan target yang telah direncanakan, atau menutup posisi tradingnya terlalu dini. Intervensi terhadap posisi trading akan merusak hasil trading dalam jangka panjang dan juga akan mengurangi rasa percaya diri.
Cara berpikir Anda akan menentukan kebiasaan trading Anda.
Bagaimana Anda berpikir tentang trading akan tampak pada bagaimana cara Anda trading. Jika Anda mengira bisa menghindar dari loss, maka Anda akan cenderung trading tanpa menggunakan stop loss, memindahkan level stop loss lebih jauh atau menambah posisi pada saat sedang mengalami loss (averaging). Jika Anda menganggap pasar sebagai mesin ATM maka Anda akan cenderung untuk over-trading yang malah akan berdampak negatif pada hasil akhir trading.
Seorang trader profesional selalu respek pada pasar. Ia tahu bahwa ia tidak bisa mengendalikan pergerakan harga pasar oleh karenanya ia lebih fokus pada resiko daripada perkiraan profit (reward) yang akan ia peroleh. Apa yang dilakukannya adalah mengantisipasi pergerakan pasar dengan setup trading sesuai dengan sinyal yang diperolehnya. Cara berpikir seperti ini akan membuat Anda lebih sabar dan disiplin dalam membuat keputusan yang pada akhirnya akan berdampak pada hasil akhir yang profitable dalam jangka panjang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar