Dalam akun demo, Anda juga akan bisa membangun sebuah trading plan, mampu menguasai manajemen risiko, dan akan lebih mengerti mengenai psikologi trading tanpa harus mempertaruhkan uang Anda. Ketika Anda bisa mempraktekkan teori yang sudah Anda pelajari dan bisa menghasilkan profit yang konsisten, maka kepercayaan diri Anda akan meningkat.
Biasanya Anda akan beranggapan bahwa simulasi trading menggunakan demo account ini hanya buang-buang waktu saja, dan kemudian Anda membuka real account. Mungkin Anda berpikir bahwa tiga, empat, atau lima kali transaksi dan berhasil mendapatkan profit berturut-turut di demo account akan bisa Anda ulangi di real account. Bukan begitu? SALAH!
Pada kenyataannya, justru kebanyakan trader forex pemula yang seperti ini menjadi frustrasi ketika mendapati bahwa ternyata trading forex di real account tidak semudah trading di demo account. Mengapa bisa demikian? Setidaknya ada tiga hal yang menyebabkan itu terjadi, yaitu:
1. Perbedaan Emosional antara Demo dan Real Account
Seorang trader sebisa mungkin berusaha untuk mengesampingkan emosi ketika membuat keputusan dalam trading. Meskipun demikian, tidaklah mungkin untuk benar-benar bisa menghilangkan emosi dari seorang manusia, terlebih jika uang yang menjadi taruhannya.
Sebagai gambaran saja, coba bandingkan perasaan Anda ketika pertama kali melakukan transaksi di demo account yang menggunakan virtual money dengan ketika Anda melakukan transaksi di real account yang menggunakan uang asli milik Anda sendiri.
Apakah detak jantung Anda meningkat? Apakah jemari Anda sedikit bergetar? Apakah Anda merasa darah Anda mengalir lebih cepat? Jika Anda mengalami hal tersebut ketika trading menggunakan uang sungguhan, bisa jadi itu karena Anda terlalu bersemangat atau justru Anda luar biasa gugup menghadapi pengalaman pertama itu.
3. Tergoda Melanggar Trading Plan di Real Account
Anda akan merasa lebih emosional karena berhadap-hadapan dengan resiko yang nyata. Akibatnya, godaan untuk melakukan kebiasaan buruk pun akan lebih kuat.
Kebiasaan buruk tersebut adalah melanggar trading plan. Ketika Anda mengira telah bisa menjalankan trading plan dengan disiplin, pada kenyataannya Anda mungkin justru akan melakukan kesalahan-kesalahan umum dalam trading. Misalnya seperti;
Memperjauh level stop loss,
Menutup transaksi meskipun profit baru sedikit, atau
Trading balas dendam (membalas kerugian yang telah dialami sebelumnya).
Bagi sebagian trader, keinginan untuk membuktikan bahwa mereka bisa berhasil di real account sama seperti yang pernah mereka lakukan di demo account bahkan bisa memicu masalah baru. Misalnya, overtrading dan melanggar trading plan mereka.
Nah, jadi apa yang seharusnya Anda lakukan agar bisa berhasil di real account sebagaimana di demo account, bahkan lebih sukses? Cara yang baik untuk menjembatani jurang antara demo dan real account adalah "menduplikasi" sikap trading tanpa emosi seperti yang Anda lakukan di demo account.
Trading Tanpa Emosi Lebih Sukses
Fokuslah pada proses yang Anda lakukan, bukan pada profit yang dihasilkan. Lakukanlah transaksi satu per satu dan fokus pada penerapan trading plan serta manajemen resiko yang tepat.
Pastikan alokasi resiko memang sejumlah uang yang sudah siap untuk Anda "korbankan". Jangan pedulikan apakah hasil transaksi tersebut akan untung atau rugi. Anda tidak perlu memikirkan hal tersebut.
Jika prosesnya benar, maka hasilnya akan mengikuti
Hal ini akan membantu meringankan tekanan dan membantu Anda untuk lebih berkonsentrasi pada transaksi Anda. Mungkin ini terdengar terlalu utopis bagi Anda, namun percayalah bahwa itulah yang memang harus Anda lakukan.
Kemudian, biasakan untuk menulis jurnal trading Anda setiap kali Anda selesai melakukan transaksi. Ini adalah kebiasaan yang sangat baik. Tuliskan semua yang terjadi, kemudian jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
Mengapa hasilnya berbeda dengan ketika simulasi?
Apakah reaksi serta keputusan Anda berbeda ketika trading sungguhan dibandingkan dengan saat simulasi?
Hal apa yang semestinya Anda lakukan?
Dengan mencatat semua kesalahan di real account yang tidak pernah Anda lakukan di demo, Anda akan tahu permasalahan apa yang sesungguhnya harus Anda perbaiki.
Proses "naik kelas" dari demo ke real memang sangat menantang, namun itu tidak akan menghentikan Anda untuk bergerak naik. Anda hanya harus lebih santai dan memastikan bahwa Anda sepenuhnya sadar dan siap secara mental, yang diperlukan untuk trading sesungguhnya.
Selamat naik kelas.
Seorang trader sebisa mungkin berusaha untuk mengesampingkan emosi ketika membuat keputusan dalam trading. Meskipun demikian, tidaklah mungkin untuk benar-benar bisa menghilangkan emosi dari seorang manusia, terlebih jika uang yang menjadi taruhannya.
Sebagai gambaran saja, coba bandingkan perasaan Anda ketika pertama kali melakukan transaksi di demo account yang menggunakan virtual money dengan ketika Anda melakukan transaksi di real account yang menggunakan uang asli milik Anda sendiri.
Apakah detak jantung Anda meningkat? Apakah jemari Anda sedikit bergetar? Apakah Anda merasa darah Anda mengalir lebih cepat? Jika Anda mengalami hal tersebut ketika trading menggunakan uang sungguhan, bisa jadi itu karena Anda terlalu bersemangat atau justru Anda luar biasa gugup menghadapi pengalaman pertama itu.
2. Trading di Demo Account Tidak Melibatkan Uang Sungguhan
Meskipun jika Anda mencoba untuk memperlakukan demo account Anda seperti real account, pada kenyataannya Anda sama sekali tidak menghadapi risiko. Anda bisa saja berkali-kali melakukan transaksi dan merugi, namun Anda sepenuhnya sangat sadar bahwa secara finansial Anda akan tetap aman.
Bahkan jika Anda melakukan ratusan kali kesalahan dalam simulasi pun, Anda masih akan bisa merasa aman, karena faktanya Anda bisa sewaktu-waktu membuat demo account yang baru. Ceritanya akan berbeda jika Anda mengalami hal tersebut dalam situasi trading yang sesungguhnya. Kegagalan demi kegagalan dalam trading berpotensi mencederai kepercayaan diri Anda.
Pada gilirannya, hal tersebut akan mengaburkan objektivitas Anda dalam mengambil keputusan selanjutnya.
Meskipun jika Anda mencoba untuk memperlakukan demo account Anda seperti real account, pada kenyataannya Anda sama sekali tidak menghadapi risiko. Anda bisa saja berkali-kali melakukan transaksi dan merugi, namun Anda sepenuhnya sangat sadar bahwa secara finansial Anda akan tetap aman.
Bahkan jika Anda melakukan ratusan kali kesalahan dalam simulasi pun, Anda masih akan bisa merasa aman, karena faktanya Anda bisa sewaktu-waktu membuat demo account yang baru. Ceritanya akan berbeda jika Anda mengalami hal tersebut dalam situasi trading yang sesungguhnya. Kegagalan demi kegagalan dalam trading berpotensi mencederai kepercayaan diri Anda.
Pada gilirannya, hal tersebut akan mengaburkan objektivitas Anda dalam mengambil keputusan selanjutnya.
3. Tergoda Melanggar Trading Plan di Real Account
Anda akan merasa lebih emosional karena berhadap-hadapan dengan resiko yang nyata. Akibatnya, godaan untuk melakukan kebiasaan buruk pun akan lebih kuat.
Kebiasaan buruk tersebut adalah melanggar trading plan. Ketika Anda mengira telah bisa menjalankan trading plan dengan disiplin, pada kenyataannya Anda mungkin justru akan melakukan kesalahan-kesalahan umum dalam trading. Misalnya seperti;
Memperjauh level stop loss,
Menutup transaksi meskipun profit baru sedikit, atau
Trading balas dendam (membalas kerugian yang telah dialami sebelumnya).
Bagi sebagian trader, keinginan untuk membuktikan bahwa mereka bisa berhasil di real account sama seperti yang pernah mereka lakukan di demo account bahkan bisa memicu masalah baru. Misalnya, overtrading dan melanggar trading plan mereka.
Nah, jadi apa yang seharusnya Anda lakukan agar bisa berhasil di real account sebagaimana di demo account, bahkan lebih sukses? Cara yang baik untuk menjembatani jurang antara demo dan real account adalah "menduplikasi" sikap trading tanpa emosi seperti yang Anda lakukan di demo account.
Trading Tanpa Emosi Lebih Sukses
Fokuslah pada proses yang Anda lakukan, bukan pada profit yang dihasilkan. Lakukanlah transaksi satu per satu dan fokus pada penerapan trading plan serta manajemen resiko yang tepat.
Pastikan alokasi resiko memang sejumlah uang yang sudah siap untuk Anda "korbankan". Jangan pedulikan apakah hasil transaksi tersebut akan untung atau rugi. Anda tidak perlu memikirkan hal tersebut.
Jika prosesnya benar, maka hasilnya akan mengikuti
Hal ini akan membantu meringankan tekanan dan membantu Anda untuk lebih berkonsentrasi pada transaksi Anda. Mungkin ini terdengar terlalu utopis bagi Anda, namun percayalah bahwa itulah yang memang harus Anda lakukan.
Kemudian, biasakan untuk menulis jurnal trading Anda setiap kali Anda selesai melakukan transaksi. Ini adalah kebiasaan yang sangat baik. Tuliskan semua yang terjadi, kemudian jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
Mengapa hasilnya berbeda dengan ketika simulasi?
Apakah reaksi serta keputusan Anda berbeda ketika trading sungguhan dibandingkan dengan saat simulasi?
Hal apa yang semestinya Anda lakukan?
Dengan mencatat semua kesalahan di real account yang tidak pernah Anda lakukan di demo, Anda akan tahu permasalahan apa yang sesungguhnya harus Anda perbaiki.
Proses "naik kelas" dari demo ke real memang sangat menantang, namun itu tidak akan menghentikan Anda untuk bergerak naik. Anda hanya harus lebih santai dan memastikan bahwa Anda sepenuhnya sadar dan siap secara mental, yang diperlukan untuk trading sesungguhnya.
Selamat naik kelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar