Konsolidasi adalah pergerakan harga forex yang flat sehingga membuat profit seret. Namun, pasar yang konsolidasi masih bisa diidentifikasi. Ada pula cara bijak untuk menghadapinya. |
Konsolidasi adalah istilah yang digunakan dalam analisa teknikal, baik forex maupun saham, untuk mendeskripsikan periode yang flat. Saat konsolidasi, pergerakan harga tampak tak banyak perubahan. Bisa dibilang, pasar istirahat dulu sebelum melanjutkan trend. Sayangnya, kondisi ini sering terlambat disadari.
Memangnya apa dampaknya jika terlambat menyadai konsolidasi pasar? Tentu saja loss, karena volatilitas sangat rendah, profit pun seret. Saat harga di pasar sedang terkonsolidasi, para pelaku pasar yang sudah berpengalaman biasanya melakukan evaluasi kembali dan mengatur strategi untuk menghadapi pergerakan harga berikutnya. Begini, nih, contoh bentuk chart pergerakan harga saat sedang konsolidasi setelah downtrend:
Trader Enggan Bertrading Saar Pasar Konsolidasi
Nah, di atas tadi telah dijelaskan bahwa saat pasar sedang konsolidasi, para trader biasanya akan memanfaatkan momen ini untuk evaluasi dan atur strategi lagi. Utamanya para trader pecinta trend, tak ada yang mau bertrading saat konsolidasi seperti ini.
Kenapa? Karena harga benar-benar sedang stagnasi alias tidak volatil. Kita akan sulit profit kalau begini. Price movement atau pergerakan harga yang baik adalah memiliki cukup volatilitas. Ingat, volatilitas yang CUKUP ya, karena volatilitas harga yang berlebihan juga ngeri, lho.
Intinya, dua hal inilah kesulitan yang biasa terjadi kalau kita bertrading saat pasar konsolidasi:
- Strategi umumnya dirancang untuk pasar yang sedang trend. Jadi kalau pasar sedang konsolidasi, sistem akan sering memberikan sinyal-sinyal palsu.
- Jika konsolidasi berlanjut dan kita tak menyadari apa yang sedang terjadi, bisa-bisa kita bakal kehilangan sejumlah besar dana dalam akun trading kita. Mengapa? Karena sulit dapat pofit, kita akan lebih "ngoyo" buka posisi sana-sini, padahal hasilnya tidak akan banyak. Berbeda kalau kita sadar bahwa pasar sedang konsolidasi, kita cukup menyingkir sementara dan atur strategi selanjutnya.
Lalu, bagaimana trader forex bisa tahu kalau konsolidasi harga akan terjadi? Terus terang, tidak bisa. Paling banter, ya, itu tadi, kita hanya bisa menyadari: "Yah elah, pantesan, wong lagi konsolidasi gini!" Setelah kalimat itu terucap, biasanya kita sudah loss. Inilah yang membuat trader enggan bertrading saat pasar konsolidasi. Namun, bukan berarti kerugian dari pasar yang konsolidasi tak bisa diminimalisasi, karena ada 4 cara untuk mengenalinya:
1. Identifikasi Level-Level Harga Mayor Seperti Dengan Level Support Dan Resisten
Sudah pada tahu, kan, caranya menentukan level support dan resisten? Kalau belum tahu, hayo dipelajari lagi artikel-artikel tentang support dan resisten di Seputarforex.com. Sudah lengkap, tuh.
Yang perlu diingat, level-level support dan resistennya bukan yang biasa, lho, tetapi level SUPPORT DAN RESISTEN MAYOR. Ketika harga mengarah menuju level resisten atau support mayor, pasanglah perkiraan akan kemungkinan konsolidasi pasar. Jadi, jangan lupa membuat antisipasi.
Lalu, bagaimanakah level support dan resisten mayor itu? berikut ini penjelasannya:
- Biasanya dapat kita temui pada time frame bulanan, mingguan, dan harian
- Harga setidaknya sudah satu satu atau dua kali terbentuk setelah diuji pada level-level support dan resisten sebelumnya
- Kita akan melihat bahwa harga ini telah bergerak dengan jarak yang signifikan setelah menyentuh level-level support dan resisten biasa. Bisa sekitar 500 atau 1000 pip selisihnya.
Berikut ini contohnya. Grafik di bawah ini adalah grafik mingguan NZD/USD. Perhatikan tanda lingkaran, itulah level resisten mayornya.
Namun, jika kita ragu apakah 2 level tersebut merupakan level resisten mayor, maka bisa dipastikan dengan menilik di time frame 4H. Berikut ini grafik penjelasannya:
2. Berita Atau Event Politik-Ekonomi Penting
Konsolidasi biasanya terjadi sehubungan dengan peristiwa besar dalam bidang ekonomi atau politik. Umumnya, terjadi menjelang rilis fundamental besar tersebut. Mengapa? Karena biasanya, pasar lebih memilih minggir sebelum pengumuman.
Contohnya, beberapa saat sebelum pengumuman Non Farm Payroll AS. Seringkali, candle-candle di chart menujukkan gerakan yang minim menjelang laporan ketenagakerjaan AS tersebut. Supaya update tentang event-event besar ini, kita harus rajin memantau kalender forex.
3. Saat Pasar Libur
Nah, ini yang paling sering terjadi. Volatilitas biasanya akan sangat rendah saat pasar akan libur besar seperti Natal. Namun, saat libur Lebaran biasanya tidak terlalu berpengaruh, karena pasar finansial dunia terbesar berada di Eropa dan AS yang lebih umum merayakan Natal.
Selain itu, ada pula libur Thanksgiving pada bulan November. Berikut ini contoh chart 1H USD/JPY saat Jepang libur nasional merayakan Labor Thanksgiving, sementara AS juga menjelang hari Thanksgiving-nya sendiri:
Sebagai contoh pada bulan Desember, berikut ini keterangan grafiknya yang diambil dari Forextradingstrategies4u:
4. Amati Break Dalam Trending
Cara keempat untuk mengidentifikasi apakah harga sedang konsolidasi atau tidak adalah dengan mengawasi break dalam pola swing high/low pada trend. Ciri-ciri harga yang sedang trending biasanya memiliki struktur seperti ini:
- Dalam pasar yang uptrend, harga akan membuat high yang lebih tinggi dan low yang lebih tinggi pula
- Dalam pasar yang downtrend, harga akan membuat high yang lebih rendah dan low yang lebih rendah pula
Seorang trader forex memang harus bisa memahami struktur pasar yang sedang trending. Begitu kita mulai melihat perilaku harga yang berbeda dari trend, maka kita mulai bisa bertanya pada diri kita apakah harga akan konsolidasi atau tidak.
Pasar yang bergerak akan menciptakan tipe struktur dengan high yang lebih tinggi (swing high) atau low yang lebih rendah (swing low), dimana tren akan terus mendorong pasar ke high atau low baru. Berikut ini contohnya:
Dalam chart tersebut, perhatikan bahwa swing high dan swing low membentuk pondasi untuk mengetahui bahwa pasar sedang trending, dan apabila pasar memang sedang trending, maka ia akan membuat swing high jadi lebih tinggi dan swing low pun juga akan lebih tinggi dalam sebuah uptrend. Sebaliknya, dalam downtrend, swing high akan lebih rendah dan swing low juga akan lebih rendah.
Pada middle section dari chart tersebut, kita melihat perilaku pasar mulai berbeda, mulai membuat high yang lebih rendah tapi tidak membuat low yang lebih rendah. Inilah yang merupakan pertanda bahwa pasar sudah tak lagi trending dan memasuki fase konsolidasi.
Cara Efektif Untuk Bertrading Selama Pasar Konsolidasi
Rahasianya, bertradinglah pada timeframe yang lebih besar. Konsolidasi pasar memang lazimnya dalam timeframe yang lebih kecil, tetapi jika kita beralih untuk trading dalam time frame yang lebih besar seperti daily, maka kita bisa menghindari konsolidasi harga yang biasa terjadi dalam time frame-time frame yang lebih kecil.
Pada akhirnya, keempat cara di atas tidak bisa secara akurat memprediksi kapan pasar akan konsolidasi. Namun setidaknya, kita tak perlu kehilangan uang terlalu banyak karena begitu menyadari pasar sedang konsolidasi, kita akan dengan bijak berhenti bertrading.