Translate

Support dan Resistance Dalam Trading Forex

Support dan Resistance Dalam Trading Forex
Dalam trading forex dan komoditi, harga selalu bergerak naik dan turun karena adanya supply and demand. Arah dari pergerakan harga tersebut bisa diperkirakan dengan cara melakukan analisa teknikal. Salah satu caranya yaitu dengan mengenali level support dan resistance.

Dalam praktiknya nanti, untuk dapat mengetahui level-level tersebut Anda memerlukan akun untuk trading forex. Anda bisa mendapatkan akun demo untuk trading forex di sini, sebelum nantinya Anda siap untuk trading dengan menggunakan akun real.

Mungkin Anda masih ingat konsep supply and demand yang diajarkan di sekolah dimana ketika permintaan (demand) naik dan penawaran (supply) turun, maka harga akan naik.

Begitupun sebaliknya, jika penawaran (supply) naik dan permintaan (demand) turun, harga akan turun.

Tentang Support & Resistance
Pada praktiknya, harga mata uang di pasar forex selalu bergerak naik dan turun. Hal ini juga dipengaruhi oleh supply and demand atas mata uang tersebut.

Kemudian, ada suatu waktu di pasar forex dimana harga berhenti bergerak naik atau berhenti bergerak turun. Hal ini terjadi karena demand atau supply-nya sudah tidak cukup besar untuk menyebabkan harga forex naik atau turun.

Dalam analisa teknikal forex, Anda bisa memperkirakan kapan kira-kira supply atau demand semakin besar. Salah satu caranya adalah dengan mengenali level support & resistance itu tadi.

Mengenal Support & Resistance
Support merupakan suatu area level harga dimana pada level tersebut demand cukup besar untuk menahan turunnya harga (Demand > Supply). Pada level ini, harga cenderung berhenti bergerak turun dan kemungkinan besar akan naik lagi.

Bahasa praktisnya, support adalah level yang diperkirakan akan menahan pergerakan bearish (turun). Sedangkan resistance merupakan suatu area level harga di mana pada level tersebut supply cukup besar untuk menghentikan naiknya harga (Supply > Demand).

Pada level ini, harga cenderung berhenti bergerak naik dan kemungkinan besar akan turun lagi. Bahasa praktisnya, resistance adalah level yang diperkirakan akan menahan pergerakan bullish (naik).

Sekarang mari kita lihat gambar berikut ini:
Contoh di atas memperlihatkan garis zig-zag membentuk grafik yang bergerak ke atas.
Ketika harga bergerak naik dan kemudian turun lagi, maka titik tertinggi yang dicapai sebelum turun lagi itulah yang disebut dengan resistance.

Ketika harga bergerak naik lagi, maka titik terendah yang dicapai sebelum harga bergerak naik lagi itu kita sebut sebagai support.

Seperti itulah kita menentukan level support dan resistance seiring dengan pergerakan harga yang naik turun sepanjang waktu.

Perlu diketahui juga bahwa level support dan resistance tidak harus merupakan level yang pasti. Artinya, wajar jika beberapa trader berselisih beberapa angka ketika menentukan support dan resistance.

Justru hal yang paling penting adalah support dan resistance tersebut berada di kisaran angka yang tidak terlalu jauh jaraknya.

Resistance menjadi Support. Support menjadi Resistance

Begini ceritanya…
Meskipun di awal pembahasan Support & Resistance ini dikatakan bahwa level-level tersebut mampu “menahan” laju pergerakan harga, namun tidak berarti bahwa level-level tersebut akan abadi selamanya.

Suatu support tak akan lagi mampu menahan pergerakan turun jika ternyata pada saat itu demand sudah tak lagi cukup besar. Kebalikannya, hal yang sama juga akan terjadi pada resistance, dimana supply tak lagi cukup besar untuk menahan pergerakan naik.

Bayangkan Anda berdiri di salam suatu ruangan. Ada lantai dan langit-langit. Langit-langit ruangan kita analogikan sebagai resistance, sedangkan lantai kita analogikan sebagai support.

Di tangan Anda ada sebuah bola golf. Anda melemparkan bola golf itu ke atas hingga menyentuh langit-langit.

Jika lemparan Anda tidak cukup kuat, maka bola golf itu akan memantul lagi ke bawah. Tapi jika lemparan Anda cukup kuat, maka langit-langit tersebut akan jebol. Begitulah kira-kira analogi dari support yang menjadi resistance dan sebaliknya.


Jadi, ketika resistance “jebol” maka harga akan terus bergerak naik. Resistance yang tadinya berada diatas harga, sekarang posisinya sudah berada dibawah harga. Pada saat itulah resistance menjadi support.



Demikian juga dengan support. Ketika support “jebol” (break) maka harga akan terus bergerak turun. Support yang tadinya berada dibawah harga, sekarang posisinya sudah berada diatas harga. Pada saat itulah support menjadi resistance.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Prediksi dan Kesempurnaan - Dua Musuh dari Trading yang Sukses

Sebagian besar calon pedagang sering menjadi mangsa dua keyakinan irasional - Prediksi dan Kesempurnaan . Gagasan yang salah bahwa untuk men...